Sabtu, 05 Juni 2010

Apa itu PLC

Otomatisasi suatu proses atau peralatan, seperti mengontrol mesin, pabrik perakitan biasanya dilakukan dengan penggunaan komputer kecil disebut programmable logic controller (PLC). Programmable logic controller (PLC) adalah suatu alat pengendali berbasis mikroprosesor yang dilengkapi dengan memori untuk menyimpan instruksi dan melaksanakan fungsi seperti logika, urutan, waktu dan perhitungan untuk mengontrol mesin dan proses.

Biasanya sistem PLC memiliki komponen fungsional dasar unit prosesor (CPU), memori, power supply unit, input / output interface, modul komunikasi dan perangkat pemrograman seperti digambarkan sbb:

  • Unit prosesor atau central processing unit (CPU) adalah suatu mikroprosesor yang mengolah sinyal input dan melakukan tindakan-tindakan kontrol sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori, dan mengirim sinyal ke output.
  • Unit catu daya (Power Supply) yang diperlukan untuk prosesor dan sirkuit input/output
  • Perangkat pemrograman (Programming Device) yang digunakan untuk memasukkan program ke dalam memori PLC. Perangkat pemrograman bisa berupa alat khusus atau komputer yang mempunyai kemampuan berkomunikasi dengan PLC
  • Unit memori adalah tempat penyimpanan data dan program yang berisi perintah-perintah yang akan dilaksanakan oleh prosesor.
  • Modul Input yang merubah signal yang masuk menjadi signal yang dapat diolah oleh PLC.
  • Modul Output yang merupakan kebalikan dari modul input dimana signal dari PLC dirubah menjadi signal yang dapat diterima oleh aktuator.
PLC banyak digunakan di dunia industri sebagai sarana untuk mengotomasi proses operasinya. Hampir semua aplikasi yang memerlukan beberapa jenis kontrol listrik memiliki kebutuhan untuk PLC. Beberapa contoh aplikasi PLC antara lain alat pengemasan, material handling, perakitan otomatis atau industri lain yang tak terhitung jumlahnya. Jika anda berprofesi dalam dunia industri manufaktur maka kemungkinan besar anda sudah menggunakannya.
Beberapa keuntungan dengan menggunakan PLC pada suatu mesin atau proses operasi antara lain:
  • Ekonomis untuk mengontrol atau mengendalikan sistem yang kompleks
  • Fleksible dan dapat diterapkan pada suatu sistem dengan cepat dan mudah
  • Kemampuan perhitungan dan respon yang cepat untuk mengontrol sistem yang kompleks
  • Penanganan masalah melalui programming sehingga dapat mengurangi downtime
  • Handal
Bagaimana Memilih PLC

Dalam memilih PLC diperlukan beberapa tahapan yang meliputi :

1. Tujuan dari penggunaan PLC
  • Pengetahuan tentang proses yang akan dikontrol.
  • Jumlah dan tipe dari Input/Output.
  • Bagaimana proses akan dikontrol.
2. Kriteria pemilihan PLC
    • Tipe PLC : micro, mini atau rack.
    • Jumlah dan tipe Input/Output
    • Kapasitas memori ; ini berhubungan dengan kompleksitas proses dan program.
    • Scan time ; ini berpengaruh pada kecepatan respon yang dibutuhkan untuk proses.
    • Komunikasi dengan alat lain : ini diperlukan jika PLC tersebut akan berhubungan dengan alat lain atau pengontrolan secara remote (dibahas dalam Supervisory Control and Data Acquisition / SCADA).
    • Software : ketersediaan software untuk pemrograman yang kompatibel dengan programming devices yang dimilikinya
    3.Kriteria lain yang tidak kalah pentingnya adalah
      • Support dari vendor saat dan setelah implemtasi.
      • Dokumentasi dan manual.
      • Support dari vendor jika terjadi permasalahan.

      Tidak ada komentar:

      Posting Komentar